PARADIGMA
DAN
PRINSIP
PARADIGMA ADALAH CARA KAMU MEMANGDANG SESUATU,
PANDANGANMU, KERANGKA ACUANMU, ATAU KEYAKINANMU.
Paradigma
seperti kacamata. Kalau kamu meiliki paradigm yang tidak lengakap tentang diri
sendiri atau kehidupan pada umumnya, itu sama seperti mengenakan kacamata yang
keliru ukurannya. Lensanya akan mempengaruhi bagaimana kamu melihat segalanya.
Akibatnya, yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu lihat. Kalau kamu yakin
saudarimu kurang pandai, keyakinanmu itu akan menjadikanmu kurang pandai.
Sebaliknya, kalau kamu percaya kamu cerdas, keyakinanmu itu akan mewarnai
apapun yang kamu lakukan.
Kita punya
paradigm tentang diri sendiri, tentang orang lain, dan tentang kehidupan pada
umumnya.
·
Paradigma
Tentang Diri Sendiri
Sekarang coba renungkan
pertanyaan ini : Apakah paradigmamu tentang diri sendiri membantu atau
menghambat?
Sama seperti
halnya paradigma yang negatif bisa menghambat kita, paradigma yang positif bisa
membangkitkan yang terbaik dalam diri kita. Kalau kamu menjalani hidup dengan
mengenakan kacamata yang mengatakan “aku bisa” atau “aku berarti”, keyakinan
itu akan memberikan warna positif pada segalanya.
·
Paradigma
Tentang Orang Lain
Memandang
segalanya dari sudut yang berbeda dapat
membantu kita memahami mengapa orang lain. Dan itupun bisa keliru. Memandang
segalanya dari sudut yang berbeda dapat membantu kita memahami mengapa orang
bersikap seperti itu. Terlalu sering kita menilai orang tanpa mengetahui semua
fakta-faktanya. Yang terpenting, jelaslah bahwa kalau kita mau membuat
perubahan besar dalam hidup kita, kuncinya adalah mengubah paradigma kita, atau
kacamata yang kita pakai untuk melihat dunia. Gantilah lensanya, maka
segalanyapun akan berubah.
·
Paradigma
Tentang Kehidupan
Selain
paradigma tentang diri sendiri dan tentang orang lain, kita juga punya paradigma
tentang dunia pada umumnya.
Ø
Terpusat
pada Teman
Teman itu penting
tetapi tidak boleh menjadi pusat kehidupanmu. Mengapa? Ya, sesekalikan merreka
berubah. Sesekali mereka tidak tulus.
Bersahabatlah
sebanyak mungkin, tetapi janganlah bangun hidupmu di atasnya. Itu landasan yang
tidak stabil.
Ø Terpusat pada Barang
Kalau siapa
saya adalah tergantung pada apa yang saya punya, dan apa yang saya punya sudah
hilang, lalu, saya ini siapa?”
Ø Terpusat pada Pacar
Kamu akan
menjadi pacar yang lebih baik kalu kamu tidak terpusat pada pacarmu. Silahkan
punya pacar sebanyak mungkin, pokoknya, jangan terobesesi atau terpusat pada
mereka, keren, walaupun ada pengecualiannya, hubungan-hubungan ini biasanya
tidak stail sama sekali.
Ø Terpusat
pada Sekolah
Pendidikan
kita sungguh penting bagi masa depan kita dan seharusnya menjadi prioritas
utama. Tetapi kita harus hati-hati agar jangan sampai hidup kita didikte oleh
keinginan masuk daftar dekan, mencapai IP hebat. Para remaja yang terpust pada
sekolah sering kali terobsesi dengan mendapatkan nilai-nilai baik sehingga
mereka mereka lupa bahwa tujuan utama dari bersekolah adalah belajar. Kamu bisa
sangat berprestasi di sekolah sambil tetap menjaga keseimbangan yang sehat
dalam hidupmu.
0 comments:
Post a Comment